Ilmu Balaghah, Badi dan Bayan

Posted on

Kita akan membahas ilmu balaghah, badi dan bayan

Apakah yang disebut dengan ilmu Bayan ?

Definisi Ilmu Bayan

Ilmu Bayan merupakan bagian dari ilmu Balaghoh yaitu yang mempelajari tentang cara atau metode pengungkapan bahasa yang indah dan ungkapan yang fasih sesuai dengan tempat dan keadaan lawan bicara. Sehingga seseorang sampai pada tujuan yang hendak dicapai.

Ilmu bayan dapat diungkapkan dengan tiga macambentuk yaitu tasybih atau kata perbandingan, majaz atau kata yang digunakan dengan makna pragmatik atau atau bukan untuk makna hakiki, tetapi ada makna yang tersirat. Kinayah merupakan sindiran atau simbol menampilkan kata yang tidak blak blakkan, lebih mengedepankan makna yang emplisit.
Seseorang yang baligh atau sastrawan juga memiliki kalimat fasih, kalam fasih, dan mutakalim fasih. Belajar ilmu balaghoh baik melalui ilmu Bayan, ilmu Ma’ani, mupun ilmu Badi’ tujuannya sama tidak lain adalah magar memahami bahasa Al- Qur’an. Karena Al-Qur’an sebagai pedoman hidup yang memiliki makna dan bahasa yang indah.oleh karena itu, perlu untuk memahami kaidah-kaidah bahasa agar tidak salah dalam menafsirkan Al-Qur’an.

Karena dalam Al-qur’an ada makna hakiki, ada pula makna majazi dan banyak perumpamaan atau tasybih yang memiliki tujuan tertentu. Lafaz-lafaz yang indah juga dibahas dalam ilmu Badi’. Kesesuaian dibahas dalam ilmu Ma’ani, dan ilmu Bayan. Yang dibahas dalam buku ini menyangkutTasybih, Majaz dan Kinayah

Definisi Fashohah

Al- Fasohah الفصاحة
Pengertian Fashohah menurut bahasa ialah, Fashohah adalah terang jelas:
البياف و الظهور Dalam Bahasa Arab terdapat kata-kata افصح باف فظهر كالمو kata-kata dengan sama artinya الصيب ىف منطقو jelas ucapan anak kecil itu), jadi kata ظهر sama dengan باف. Contoh dalam Firman Allah SWT dalam surat AlQashash ayat 34:

Dan saudaraku Harun Dia lebih fasih lidahnya daripadaku…(QS: Al-Qashash:34) Artinya sama dengan: قوال مىن نٌأب Sedangkan Menurut Istilah adalah:

 

Fashahah itu berbeda ta’rifnya sesuai dengan yang mensifatinya. Fashahah terbagi menjadi tiga bagian:

1. Kalimat Fashihah  الفصيحة الكلمة

Adapun yang dimaksud dengan kalimah fashihah yaitu apabila terhindar dari hal-hal berikut ini:

a. اغبروؼ تنافر sukar diucapkan.

وصف ىف الكلمة ينسأمنو ثقلها على اللساف و تعسر النطق هبا.
Yaitu sifat yang terdapat pada kata yang berat pada lidah dan sukar untuk dituturkan.
Contoh: perkataan orang Arab ketika ditanya tentang
untanya, dia berkata:
تركتها ترعى اؽبعجع
aku meninggalkannya/membiarkannya memakan rumput
Perkataan Imril Qois:
غدائره مستشزرات إىل العال.
(sanggulnya dipital keatas)
Tanafur kata-katanya disebabkan oleh makhrojnya
berdekatan. Contoh kata yang fashih:
القراف˛ العلم˛ اؼبدرسة.

b. الوضع ـبالفة menyalahi peraturan sharf.

ـبالفة الوضع ىي أف تكوف الكلمة ـبالفة ؼباثبت عن الوضع سواء
أكانت ـبالفة للقياس الصرؼ ىف اوال.
Kalimat yang menyalahi qa’idah yang telah ditetapkan
oleh Ulama’ sharf sebagai contoh perkataan, Mutanabbi
memuji Syaifuddaulah.
فإف يك بعض الناس سيفا لدولة ففى الناس بوقات ؽبا و طبوؿ.
Lafadz بوقات tidak fashih karena ,menyalahi qiyas sharf,
seharusnyaبواقا jamak taksir dari بوؽ bukan jamak
mu’annassalim بوقات.

c. الغرابة sukar dimengerti.

ىي أف تكوف الكلمة وحشية أي غًن ظاىرة اؼبعىن.
Adalah Kalimat yang sukar dimengerti artinya
Contoh perkataan Isa Ibn Amar Annahwi:
ما لكم تكأكأمت على كتكأكئكم على ذى جنة افرنقعوا.
تكأكأمت معناه اجتمعتم و أما افرنقعوا معناه انصرفوا.
“Mengapa kalian berkumpul kepadaku seperti
menonton orang gila, pergilah kamu”.
Kedua macam kata ini dinamakan ghorobah karena sulit
dimengerti, kalimat fashih adalah kalimat yang terhindar dari
ghorobah.

التمرين
۱۰بٌن معىن الفصاحة ىف الكلمة, مث بٌن معىن الغرابة!
۱۰بٌن العيوب الىت اخلت بفصاحة الكلمة!
إىن بىن للئاـ زىدت # ماىل ىف صدورىم من موددة.

2. Kalam Fashih الفصيح الكالم

Kalam Fasih ialah kalam yang terhindar dari tiga hal
seperti:
a. Kata-kata Sulit )الكلمة تنافر)
b. Menyalahi Ilmu Nahwu )التأليف ضعف)
c. Sulit Memahami Artinya )تعقيد)
1) Tanafurul Kalimat.
ىو ضعف ىف الكلمات ؾبتمعة يوحب ثقلها على اللساف و عسر النطق
هبا.
Yaitu: Sifat yang berkumpul pada Kalimat yang
membuatkalimat itu berat pada lidah dan sukar untuk
mengucapkannya.
Contoh:
و قرب حرب دبكاف قفر # و ليس قرب قرب حرب قرب
“Kuburan Harb pada tempat yang sunyi, dekat kuburan
harb tidak ada satu kuburanpun”.
Kalau pada sya’ir ini sukar diucapkan, karena kata-kata
qubro qobri harbin dan qobru berkumpul dalam satu kalimat
dan kalimat ini dinamakan tanaafur syadiid تنافر )
)شديدsedangkan contoh dari tanaafur khofiif )خفيف تنافر)
كرمي مىت أمدحو أمذحو و الورى # معى و إذا ماؼبتو وحدى.
Apabila lidahku terus memuji orang mulia, maka orang
banyakpun turut memujinya bersamaku. Tetapi bila aku
mencela, maka mencelanya seorang diri. Kalau amduhuamduhu tidak fasih sebab dia sukar untuk diucapkan.
2) Dhu’futta’lif. )التأليف ضعف)
ىو أف يكوف الكالـ ىف تركيبو فخالفا للمشهور من قوانٌن النحو الىت
اعتمدىا صبهور النجاة.
Kalau yang susunannya menyalahi undang-undang Nahwu,
Contoh:
قوؿ حشاف بن ثابت يرثى مطعم بن عدى
ولو أف ؾبدا أخلد الدىر واحدا # من الناس ابقى ؾبده الدىر
مطعما.
“Seandainya kemuliaan itu dapat membuat orang kekal di
dunia, maka mut’imlah yang lebih pantas kekal di dunia,
karena dia punya sifat kemuliaan yang tidak dimiliki oleh
orang lain”.
Dhomier yang ada ؾبده kembali kepada مطعما yang
seharusnya مطعما didahulukan daripada dhomier yang ada
pada ؾبده hal seperti contoh diatas , menyalahi peraturan.
Setiap yang menyalahi ilmu nahwu berarti tidak fasih.
3) At-Ta’qid )التعقيد )sulit untuk dimengerti artinya.
Ta’qid ini terbagi atas dua bagian:
۰ .التعقيد اللفظي
۰ .التعقيد اؼبعىن
۰ .التعقيد اللفظى : أف يكوف الكالـ غًن ظاىرة الداللة على اؼبعىن
اؼبراد خبالؿ واقع ىف نظمو و تركيبو حبيث ال يكوف األلفاظ على وفىت
تركيب اؼبعاىن بسبب تقدمي أو تأخًن أو فصل أو حذؼ.
“Bahwa kalam itu tidak jelas makna yang dimaksud karena
cacat yang terdapat pada aturan dan susunan dimana
susunan lafadz tidak sesuai dengan makna sebab
mendahulukan yang seharusnya dibelakangkan, dan
sebaliknya, ada jarak atau membuang”.
Contoh Ta’qid Lafdzi:
فأصبحت بعد خط هبجتها # كأف قفرا رسومها قلما.
Susunan kalam ini tidak fasih karena tidak mengandung
arti yang dimaksud, sebab mendahulukan apa yang
seharusnya diakhirkan, adapun susunan yang benar:
فأصبحت بعد هبجتها قفرا # كأف قلما خط رسومها.
“Kampung itu jadi tandus setelah masa subur danindah #
seolah-olah pena yang telah menuliskan gambarnya”.
التعقيد اؼبعنوى: أف يكوف الكالـ خفي الداللة على اؼبراد خبلل واقع
ىف انتقاؿ الذىن من اؼبعىن االوؿ اؼبفهوـ من اللفظ لغة اىل اؼبعىن
الثاىن اؼبقصود.
Kalam yang sulit dimengerti artinya karena cacat yang terdapat
pada perpindahan ma’na yang pertama yang telah dipahami
dari segi lafadz, kepada ma’na yang kedua yang dikehendaki.
Contoh:
نشر اؼبلك السنتو ىف اؼبدينة.
(raja menyebarkan lidahnya di kota. Seharusnya:(
نشر اؼبلك عيونو ىف اؼبدينة.
Karena yang dimaksud adalah mata-matanya.
Kesimpulan:
Kalam yang fasih adalah kalam yang terhindar dari aib
yang merusaknya kefasihan kalam (tidak tanafurul kalimat,
tidak dhu’futta’lif, dan tidak ta’qid).

3. Mutakallim Fashih الفصيح المتكلم

ىي عبارة عن اؼبلكة الىت يقدر هبا صاحبها على التعبًن عن اؼبقصود
بكالـ فصيح ىف أي عرض كاف.
Yaitu bakat yang dimiliki oleh mutakallimiin untuk
mengungkapkan maksud dengan kalam yang fasih dalam
bentuk apa saja.
التمرين
۰ .بٌن معىن الفصاحة ىف الكالـ مع بياف الفرؽ بٌن التنافر ىف الكلمة.
۰ .بٌن العيوب الىت اخلت بفصاحة الكالـ فيما يأتى:
جفجت و ىم ال جيغخوف هبا هبم # نسيم على
اغبسب االغر دالئل.
۳ .عرؼ فصاحة اؼبتكلم.!

Definisi Balaghah

B. Balaghoh البالغة
Pengertian Balaghoh.
البالغة ىف مفهومها اللغوى انتهاء الشيئ إىل غايتو اؼبطلوبة.
و أما البالغة اصطالحا: تكوف وصفا للكالـ و اؼبتكلم و الكالـ
البليغ ىو الوضع اؼبعىن. الفصيح العبارة. اؼبالئم للموضع الذى يطلق
فيو و األشخاص الذين خياطبوف.
و بالغة اؼبتكلم ىي: ملكة ىف النفس يقتدر صاحبها هبا على تأليف
كالـ بليغ مطابق ؼبقتضى اغباؿ مع فصاحتو ىف أي معىن قصده.
Pengertian Balaghah menurut Bahasa adalah sampainya sesorang kepada tujuan yang hendak dicapainya . Balaghah menurut Istilah ada dua macam:

1. Balaghah Kalam.
2. Balaghah Mutakallim.

Balaghah kalam artinya ma’nanya jelas, ungkapannya fasih, sesuai tempat dan keadaan orang yang diajak bicara.

Contoh:
Berbicara dengan orang yang cerdik singkat, tidak perlu penjelasan dan uraian.
Berbicara dengan anak-anak tidak memakai kalimat yang sukar.
Mutakallim Balig yaitu bakat yang dimliki seseorang dan ia mampu menyusun kalam baliq sesuai dengan tuntutan keadaan , fasih menggunakan ma’na apa saja yang terlintas dalam pikirannya dan yang tergerak dalam dadanya.

Mutakallim juga mampu menggunakan kata-kata dalam segala bentuk, seperti memuji, meratap, mencela, bergembira, dan lain sebagainya sesuai dengan situasi.

Untuk menupuk bakat ini harus membiasakan penggunaan bahasa arab yang fasih dan benar serta menghafal kata-kata yang dianggap sulit.

Adapun perbedaan fasohah dengan Balaghoh adalah Fashohah hanya terbatas kepada lafadz, sedangkan Balaghah mencakup Lafadz dan makna.

التمرين
۰ .اذكر معىن البالغة ىف اللغة و معناىا ىف اصطالح علماء البالغة!
۰ .ايت مثاال من تنافر الكلمات و ـبالفة قانوف النحو.
ٕ

Definisi Ilmu Bayan

C. Ilmu Bayan البيان علم
تعريف علم البياف :Bayan Ilmu Pengertianمعناه ىف اللغة الكشف و :adalah Bahasa Menurut. a
االيضاح

b. Menurut Istilah adalah: اصطالحا
علم يعرؼ بو ايراد اؼبعىن الواحد ىف تركيب متفاوتة ىف وضوح الداللة
عليو.
Ilmu untuk mengetahui menyusun suatu pengertian dengan redaksi yang berbeda-beda dalam menjelaskan tujuan yang akan disampaikan.

Ilmu Bayan ini membahas suatau uraian kalimat dengan redaksi yang berbeda-beda dalam menjelaskan tujuan yang akan disampaikan. Contoh:

Kalimat اعبواد bisa dibuat dengan tasbyih ىف كالبحر ؿبمد
االمدادMuhammad disamakan dengan lautan karena samasama pemberi dan pemurah.
استعادة رأيت حبرا على فرس يداعب اقرانو.

Muhammad disamakan dengan lautan karena sama Pemurah, Karena kalau ma’na yang sebenarnya tidak mungkin lautan bersenda gurau diatas kuda dengan kawan kawannya.
كناية: ؿبمد كثًن الرماد

Muhammad banyak abu dapurnya, menunjukkan banyak membakar kayu yang biasanya banyak menunjukkan banyak masak dan banyak orang yang makan. Dalam hal ini menunjukkan Muhammad pemurah. Ketiga contoh diatas menunjukkan suatu pengertian dengan redaksi yang berbeda-beda. Susunan kalimat yang pertama lebih jelas dari yang kedua dan yang kedua lebih
jelas dari yang ketiga, dengan kata lain ilmu bayan membahas tentang:

1. Tasybih.
2. Majaz.
3. Kinayah.3

 

Definisi Tasybih

TASYBIH
A. Pengertian dan Rukun Tasybih
Tasybih menurut Ulama’ Bayan:
اغباؽ أمر بأمر يأمر ىف وصف بادة لفرض و االمر االوؿ يسمى اؼبشبو
و الثاىن اؼبشبو بو والوصف وجو الشبو والدة الكاؼ أو كبوىا.
Menyerupakan sesuatu dengan yang lain dalam suatu
pengertian dengan menggunakan salah satu tasybih baik
diucapkan atau tidak karena adanya tujuan yang pertama
musyabbah, yang kedua musyabbah bih, wajhu syabah, dan
adat tasybih, contoh:
۰ .العلم كالنور ىف اؽبداية.
۰ .عفيف مثل االسد ىف االقداـ.
۳ .و ىند شبو البدر ىف االشراؽ.
ٗ. و كأف ؿبمدا حبر ىف االمداد.

Contoh yang dibuang Wajhu Syabah:
ٔ. العلم نور.
ْ ٌف ٕ أسٌد.

ٗ. ؿبمد بدر.
Rukun Tasybih)التشبيو أركاف) ada empat macam:
1. Musyabah (yang diserupakan).
2. Musyabah bihi (yang diserupai)
3. Wajhu As-Syabhi (persamaan antara musyabah dan
musyabah bihi)
4. Adat At-tasybih (lafadz yang menunjukkan
pengertian serupa dan menyerupai).
B.Pembagian Tasybih
1. Tasybih Ditinjau Dari Musyabbah dan Musyabbah Bih
Pembagian Tasybih Thorfain kepada Hissi dan
‘Akli.
1) Musyabbah dan musyabbah bihi dapat dirasa dan
diketahui dengan salah satu panca indera. Contoh:
Dengan Indera penglihatan:
وجو ىند كالبدر.
(Paras muka Hindun bagaikan bulan)
Dengan Indera Pendengaran:
أظبع صوتا كتغريد اغبماـ.
(saya mendengar suara seperti burung merpati)
Dengan Indera Pencium:
عرؼ ىند كأريح اؼبسك.
(Hindun meninggalkan bau semerbak, harum kasturi)
Dengan Indera Peraba:
ليونة جسمو كليوف العجٌن.
(Tubuhnya Lembut Bagaikan Adonan Tepung Yang
Dicampuri Air)
Dengan Indera Perasa:
لعابو كالعسل.
)air liurnya seperti madu)
2) Musyabbah dan musyabbah bihinya dapat diketahui
dengan akal. Contoh:
العلم كاغبياة و اعبهل كاؼبوت.
(Ilmu itu seperti orang hidup dan kebodohan itu
seperti orang mati).
3) Musyabbah ‘akli Musyabbah bihi hissi. Contoh:
خلق ؿبمد كالعطر
)kejadian Muhammad itu seperti minyak wangi)
رأي كفلق الصبح
(fikiran yang jelas seperti cahaya yang nampak waktu
subuh)
4) Musyabbah hissi Musyabbah bihi ‘akli. Contoh:
العطر كخلق ؿبمد.
(menyerupakan wangi-wangian dengan ciptaan
Tuhan).
Pembagian yang kedua, Thorfain terbagi kepada mufrod
dan murakkab:
1) Musyabbah dan Musyabbah bihi mufrad dan mutlak
keduanya. Contoh:
خده كالورد.
(pipinya seperti bunga mawar)
2) Tasybih Muqayyad (Terikat). Contoh:
الساعي بغًن طائل كالراقم على اؼباء.
(usaha yang tidak mendatangkan hasil, bagaikan
menulis diatas air)
3) Musyabbah mutlak Musyabbah bihi muqayyad.
Contoh:
تغره كاللؤلؤ اؼبنظوـ.
(gigi depannya seperti mutiarayang tersusun)
4) Musyabbah muqayyad musyabbah bihi mutlak.
Contoh:
اللؤلؤ اؼبنظوـ كالعر.
(mutiara yang tersusun bagaikan rangkaian gigi depan)
Tasybih murakkab
1) Thorfaini tersusun keduanya. Contoh:
كأف سهيال و النجوـ وراءه # صفوؼ صالة قاـ فيها أمامها.
(tanah yang rata dan bintang-bintang dibelakangnya
seolah-olah imam yang berdiri di mihrab dan barisan
orang yang shalat dibelakangnya).
Musyabbah Murakkab:
سهيل و من النجوـ وراءه.
Musyabbah bihi Murakkab:
أماـ قائم ىف ؿبرابو و صفوؼ.
2) Musyabbah mufrad Musyabbah bihi murokkab,
Contoh:
كأف ؿبمر الشقيق إذا تصوب أو تصعد #
أعالـ يقوت نشرف على رماح من زبرجد.
Musyabbah mufrad:
الشقيق
Musyabbah bihi murakkab:
أعالـ يقوت و رماح من زبرجد.
3) Musyabbah murakkab dan Musyabbah bihi mufrad.
Contoh:
يا صاحىب تقصيا نظريكما # تريا وجوه االرض كيف تصور
تريا هنارا مشمسا قد مثابو # زىر الربا فكأمنا ىو مقمر.
Musyabbah murakkab:
النهار و الشمس و زىر الربا.
Musyabbahbihi Mufrod muqayyad:
الليل اؼبقمر.
Pembagian yang ketiga, Thorfaini dari segi ta’addud
(berbilang) terdapat empat bagian: 1.Malfuf, 2.Mafruq,
3.Taswiyah, 4.Jama’.
1) Malfuf yaitu Thorfaini terbilang dengan menyebutkan
musyabbah dulu kemudian musyabbah bihi. Contoh:
كقوؿ امرئ القيس يصف عقابا بكثرة اصطياد.
الطيور كأف قلوب الطًن رطبا يابسا لدى و كرىا العناب و
اغبشف الباىل.
Dalam contoh ini musyabbah terdiri dari رطبا dan
يابسا kemudian musyabbahbihinya secara berbilang
اغبشف الباىل dan العناب pula
Contoh yang lain:
كالقمرين ىند و سعد.
(Hindun dan Sa’ad keduanya bagaikan Bulan).
2) Mafruq ialah Thorfaini terbilang dengan menyebutkan
musyabbah dan musyabbahbihinya bersamaan.
Contoh:
اػبد ورد و الصدغ غالية و الريق طبر و الثغر كالدرر.
Musyabbah dan musyabbahbihi kemudian baru
diteruskan dengan musyabbah yang kedua.
3) Tasywiyah adalah musyabbahnya saja yang berbilang,
Contoh:
صدع اغببيب و حاىل كالمها كاللياىل # وتغره ىف صفاء
وادمعى كلالىل.
Keadaan Penya’ir dan rambut yang tumbuh di pipi
kekasihnya bagaikan malam karena sama gelapnya.
Air mata dan gigi depan kekasihnya bagaikan mutiara
karena sama bersihnya.
Musyabbah Berbilang yaitu:
حاؿ الشاعر – صدع اغببيب.
Musyabbahbihi:
تغرحبيبو – ادمع – اللياىل و الالىل
4) Jama’ ialah apabila musyabbahbihi berbilang.
Bagan Tasybih Torfaini

Tasybih Ditinjau Dari Wajah Syibih
الوجو ىو اؼبعىن الذى ىو اشرتؾ الطرفاف فيو.
Wajhusyibhi ialah ma’na yang ada persamaan antara
musyabbah dan wajhusyibhi (titik persamaan).
سوية
عقلى و حسى صبع
حسى وعقلى مفردومركب
مسركب ومفرد
عقليٌن مركبٌن ملفوؼ
تسبيو طرفٌن
حسى وعقلى مفرد ومرين منعدد
Contoh:
قلبو كاغبجارة قسوة وصالبو.
Wajhusyibhi adalah: وصالبو قسوة wajhusyibhi ditinjau dari
segi mufrod, ta’addud dan tarkibnya terbagi kepada dua
bagian yaitu tamsil dan ghairo tamsil.
1) Tamsil adalah apabila wajhu as syibhi berbentuk
murakkab baik hissi dan ‘akli. Contoh:
البدر ىف كبد السماء كدرىم ملقى على ديباجة زرقاء.
(Bulan di pertengahan malam diatas langit seperti
mutiara, uang, tempat pertemuan di atas sutra yang
bercorak biru).
Wajhusyibihnya: tampaknya gambaran putih yang
bercahaya, bulat pada papan yang terhampar biru.
Contoh yang ‘aqliy:
واؼبستجرر بعمر و عندكربتو # كاؼبسجر من الرمضاء بالنار.
dari berlindung (اعباء من الضار إىل ما ىو أضر Wajhusyibih
kesusahan pada yang lebih susah mendatangkan
kemelaratan karena serakah mengambil manfa’at).
2) Ghoiru Tamsil ialah apabila wajhu asy syibihnya
mufrad, Contoh:
العلم كالنور ىف اؽبداية
Wajhu as syibihnya hanya satu (mufrod) yaitu اؽبداية.
Penjelasan:
Murakkab Wajhuassyibihnya tidak bisa dipisahkan
antara yang satu dengan yang lainnya. Seandainya
dibuang salah satu tasybihnya maka tidak sempurna
Muta’addid (berbilang). Contoh:
وجو كالبدر حسنا و اشراقا.
Seandainya wajhuassyibihnya dibuang satu
tidak akan merusak tasybih. Wajhu asy syibihnya
disebutkan atau tidak disebutkan terbagi menjadi dua:
1) Tasybih Mufassal ialah Wajhu asy syibih dijarkan
atau di nashabkan karena tamyiz. Contoh:
كالمو كالدر حسنا أو كالمو كالدر ىف حسنو.
كالمو : Musyabbah
Musyabbah bihi :الدر
Wajhu asy syibhi : حسنا
2) Tasybih Mujmal ialah wajhu syibhi tidak
disebutkan, contoh:
إمنا الدنيا كبيت نسجة من عنكبوت.
الدنيا : Musyabbah
بيت العنكبوت : bihi Musyabbah
Wajhu asy syibihnya tidak disebutkan )الزواؿ سرعة)
التمرين
ٔ. عرؼ وجو الشبو مث أين مثاؿ.
ٕ. بٌن وجو الشبو و نوع التشبيو باعتبار ىذا الوجو, فيما يأتى:
مثل الذين ضبلوا التورة مث مل حيملوىا كمثل اغبمار حيمل أسفارا.
أنت كاؼبصباح ىف ضوئو و ىدايتو

Tasybih Ditinjau Dari Adat Tasybih
Adatu tasybih ialah lafadz yang menunjukkan atas ma’na
tasybih.
Lafadz Tasybih:
الكاؼ. مثل. كأف. شبو. فباثلة.
Contoh:
ْ ٌفكالبدر.
ي
ِ
ف
َ
ع
ؿبمد شبو العماـ.
ىي فباثلة الغزاؿ.
Penjelasan.
Biasanya setelah الكاؼ diiringi بو شبو baik lafadz atau
taqdir.
تشبيو
سبثيل غًن التمثيل مفصل ؾبمل
Contoh:
مثلهم كمثل الذى استوقد نارا.
Setelah كأف biasanya diiringi musyabbah. Contoh:

َ
Musyabbah :

Ditinjau dari segi adat, tasybih itu terbagi dua:
1) Mursal yaitu adat tasybih disebutkan baik lafadz atau
taqdir. Contoh:
سجعو كسجع اغبماـ )اللفظ(
سجعو سجع اغبماـ )التقدير(
Taqdir ini dibolehkan karena musyabbah bihi mashdar
bagi musyabbah.
2) Mu’akkad yaitu adat Tasybih tidak disebutkan.
Contoh:
أنت بدر ىف رفعة و ضياء.
Dalam tasybih mu’akkad ini ada juga musyabbah bihi
diidhofahkan kepada musyabbah, Contoh:
والريح تغبث بالغصوف و قد جرى # ذىب األصيل على عبٌن
اؼباء.
(penya’ir menyerupakan air dengan perak karena sama
dalam hal bersih dan jernihnya kemudian penya’ir
mengidhofkan musyabbah bihi اؼباء kepada
musyabbah, sesudah membuang adatnya.

التمرين
وضح طرىف التشبيو فيما يأتى و اذكر نوعو باعتبار االدة.
ٔ. كأف أخى شجرا ال خيلف شبره و حبر ال خياؼ كدره.
ٕ. أنا كاؼباء إف رضيت صفاء و اذا ما سخطت كنت ؽبيبا.
3. Tujuan Tasybih
Tujuan Tasybih yang kembalinya kepada musyabbah ada
enam macam :
تشبية باعتباراالداة
مرسل مؤكد
a. Menerangkan Keadaan Musyabbah.(اؼبشبو حاؿ بياف)
Contoh:
كأف مشش و اؼبلوؾ كواكب # إذا طلعت مل يبد منهن
كواكب.
(engkau laksana matahari, sedang raja laksana bintang,
jika matahari terbit, maka satu bintangpun tak ada
yang tampak).
Maksudnya: Mutakallim menerangkan keadaan
Musyabbah/Mukhattab yang sedang dipujinya, lebih
hebat dibandingkan dengan raja raja yang lain, apabila
mukhattab datang yang lain itu tidak keliatan lagi
keagungannya.
b. Menerangkan ukuran keadaan Musyabbah.( مقدار بياف.)
اؼبشبو حاؿ Sifatnya sudah diketahui tetapi ukurannya
belum diketahui. Contoh:
أكلت الفاكهة كالسكر.
(saya makan buah-buahan rasanya seperti gula).
Jelas dalam contoh ini buah yang diamakan si
mutakallim itu sama dengan manisnya gula.
c. Menerangkan Kemungkinan adanya Musyabbah.( بياف)
.امكاف اؼبشبو
Contoh:
Perkataan Mutanabbi memuji saifu ad daulah.
فإف تقف االناـ و أنت منهم # فإف اؼبىك بعض دـ الغزؿ.
(jika engkau dapat menggauli manusia, padahal
engkau sendiri bagian dari mereka, tidak mengapa
karena sesungguhnya kasturi sebagian darah rusa).
Pada dasarnya tidak mungkin الدولة سيف melebihi
manusia yang lain karena karena dia juga manusia
biasa seperti mereka, untuk kemungkinan ini
Mutanabbi mentasybihkan keadaan kasturi yang hanya
berasal dari darah bisa menjadi kasturi, mengungguli
semua darah.
d. Menetapkan keadaan Musyabbah. )اؼبشبو حاؿ تقرير)
Karena musyabbah ‘aqli dan musyabbah bihi hissi.
Contoh:
إف القلوب إذا تنافر ودىا # شبو الزجاجة كسرىا ال جيرب.
(sesungguhnya bila mana sudah merenggang rasa
cintanya, bagaikan kaca yang pecahnya tidak bisa
ditambal lagi).
Pada contoh ini Musyabbah bihi Hissiyun memberi
faedah menguatkan, menetapkan hati pendengar,
karena hissi lebih sempurna, lebih mudah dimengerti
daripada yang ma’kul.
.)تزيٌن اؼبشبو( .Musyabbah Menghiasi. e
Contoh :
خد كالورد
(pipinya yang merah diumpamakan seperti bunga,
maksudnya untuk membaguskan musyabbah).
f. Menjelekkan Musyabbah. )اؼبشبو تقبيح)
و إذا أشار ؿبدثا فكأنو # قرد يقهقئو أو عجوز تلطم.
(bila dia menunjukkan sesuatu sambil bicara seperti
kera tertawa atau seperti nenek yang sedang
memukul).
Tujuan Yang Kembali Ke Musyabbah Bihi:
a. Menetapkan bahwa musyabbah bihi lebih sempurna
dan wajhusyibihnya lebih kuat dari Musyabbah.
Contoh :
الصباح كوجو اػبليفة.
(waktu pagi diumpamakan dengan wajah khalifah
karena sama bercaknya, musyabbah bihinya lebih
sempurna dan lebih kuat wajhu asy syibh daripada
musyabbah).
b. Mementingkan Musyabbah bihi dan menampakkan
yang dimaksud.
Contoh :
رأيت وجها صبيال حسبت ىذا الوجو رغيفا.
(saya melihat wajah yang cantik, saya kira roti).
Wajhusyibihnya karena sama dengan bundar dan
lezatnya roti, ditekankan pada Musyabbahbihi الرغيف
karena mutakallim sedang dalam kedaan lapar.
التمرين
بٌن الغرض من كل تشبيو فيما يأتى:
ٔ. العمر و االنساف و الدنيا ىم # كالظل ىف االقباؿ و األدبار.
ٕ. مثل اؼبؤمن كالنخلة ال تأكل إال طيبا و ال تطعم إال طيبا.
ٖ. الساؽ منها مثل ساؽ نعامة و التقر منها مثل حب الفلفل.

Contoh-contoh Tasybih dalam Al-Qur’an
(QS: Al-Baqarah ayat 24)

Artinya:
Kemudian setelah itu hatimu menjadi keras seperti
batu, bahkan lebih keras lagi. Padahal diantara batu-batu itu
sungguh ada yang mengalir sungai-sungai dari padanya dan
diantaranya sungguh ada yang terbelah lalu keluarlah mata
air dari padanya dan diantaranya sungguh ada yang
meluncur jatuh, karena takut kepada Allah. dan Allah sekalisekali tidak lengah dari apa yang kamu kerjakan.
(QS: Al-Ma’aarij ayat 8-9)

Artinya:
8. pada hari ketika langit menjadi seperti luluhan
perak,
9. dan gunung-gunung menjadi seperti bulu (yang
berterbangan).
(QS :Al-Insaan ayat 19)

Artinya:
Dan mereka dikelilingi oleh pelayan-pelayan muda
yang tetap muda. apabila kamu melihat mereka, kamu akan
mengira mereka, mutiara yang bertaburan.
(QS: Al-Baqarah ayat 261)

Artinya:
Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orangorang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah
serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir,
pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan
(ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. dan Allah Maha
Luas (karunia-Nya) lagi Maha mengetahui.
(QS: Ali-Imran ayat 117)

Artinya:
Perumpamaan harta yang mereka nafkahkan di dalam
kehidupan dunia ini, adalah seperti perumpamaan angin
yang mengandung hawa yang sangat dingin, yang menimpa
tanaman kaum yang Menganiaya diri sendiri, lalu angin itu
merusaknya. Allah tidak Menganiaya mereka, akan tetapi
merekalah yang Menganiaya diri mereka sendiri.
(QS: Al-Baqarah Ayat 146)

Artinya:
Orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang telah Kami
beri Al kitab (Taurat dan Injil) Mengenal Muhammad seperti
mereka Mengenal anak-anaknya sendiri. dan Sesungguhnya
sebahagian diantara mereka Menyembunyikan kebenaran,
Padahal mereka mengetahui.
(QS: Yunus Ayat 24)

Artinya:
Sesungguhnya perumpamaan kehidupan duniawi itu,
adalah seperti air (hujan) yang Kami turunkan dan langit, lalu
tumbuhlah dengan suburnya karena air itu tanam-tanaman
bumi, di antaranya ada yang dimakan manusia dan binatang
ternak. hingga apabila bumi itu telah sempurna
keindahannya, dan memakai (pula) perhiasannya dan
pemilik-permliknya mengira bahwa mereka pasti
menguasasinya tiba-tiba datanglah kepadanya azab Kami di
waktu malam atau siang, lalu Kami jadikan (tanamtanamannya) laksana tanam-tanaman yang sudah disabit,
seakan-akan belum pernah tumbuh kemarin. Demikianlah
Kami menjelaskan tanda-tanda kekuasaan (Kami) kepada
orang-orang berfikir.
Contoh Tasybih Tamtsil Dalam Ayat Al-Qur’an
(QS: Al-Kahfi ayat 45)

Artinya:
Dan berilah perumpamaan kepada mereka (manusia),
kehidupan dunia sebagai air hujan yang Kami turunkan dari
langit, Maka menjadi subur karenanya tumbuh-tumbuhan di
muka bumi, kemudian tumbuh-tumbuhan itu menjadi kering
yang diterbangkan oleh angin. dan adalah Allah, Maha Kuasa
atas segala sesuatu.
(QS: Al-Jumu’ah ayat 5)

Artinya:
Perumpamaan orang-orang yang dipikulkan
kepadanya Taurat, kemudian mereka tiada memikulnya
adalah seperti keledai yang membawa Kitab-Kitab yang tebal.
Amatlah buruknya perumpamaan kaum yang mendustakan
ayat-ayat Allah itu. dan Allah tiada memberi petunjuk kepada
kaum yang zalim.
Contoh Tasybih Dhimniy Dalam Ayat Al-Qur’an
(QS: Ar-Ra’d ayat 16)

Artinya:
Katakanlah: “Siapakah Tuhan langit dan bumi?”
Jawabnya: “Allah”. Katakanlah: “Maka Patutkah kamu
mengambil pelindung-pelindungmu dari selain Allah,
Padahal mereka tidak menguasai kemanfaatan dan tidak
(pula) kemudharatan bagi diri mereka sendiri?”. Katakanlah:
“Adakah sama orang buta dan yang dapat melihat, atau
samakah gelap gulita dan terang benderang; Apakah mereka
menjadikan beberapa sekutu bagi Allah yang dapat
menciptakan seperti ciptaan-Nya sehingga kedua ciptaan itu
serupa menurut pandangan mereka?” Katakanlah: “Allah
adalah Pencipta segala sesuatu dan Dia-lah Tuhan yang
Maha Esa lagi Maha Perkasa”.SS

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *